drinks, alcohol, cocktails-2578446.jpg

Fenomena Bukber di Bulan Ramadhan

Isi Artikel



Buka bersama atau biasa disingkat “bukber” adalah tradisi makan bersama di bulan Ramadhan pada saat berbuka puasa. Biasanya dilakukan oleh keluarga, teman, atau komunitas yang saling mengundang satu sama lain. Tradisi ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Muslim di Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Bukber biasanya dilakukan di tempat-tempat yang ramai, seperti di masjid, lapangan, atau di rumah-rumah. Setelah menunggu waktu berbuka puasa tiba, biasanya disediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa bersama.




Tradisi buka bersama ini dapat mempererat tali silaturahmi antara sesama Muslim dan memupuk rasa kebersamaan. Selain itu, buka bersama juga dapat menjadi momen untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan, seperti dengan membagikan makanan dan minuman kepada orang-orang yang kurang mampu.

 

Fenomena Tradisi Bukber di Indonesia



Tradisi buka bersama atau bukber di Indonesia sudah menjadi fenomena yang sangat populer, terutama selama bulan Ramadhan. Banyak orang menganggap bukber sebagai kegiatan sosial yang menyenangkan dan dapat mempererat hubungan antara keluarga, teman, maupun dengan komunitas.

Selain itu, banyak restoran atau warung makan yang menyediakan paket buka puasa untuk konsumen. Biasanya, paket ini terdiri dari hidangan makanan yang lengkap, seperti nasi, lauk-pauk, sayuran, dan minuman.

Juga banyak komunitas atau organisasi yang mengadakan acara buka bersama. Kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat terbuka seperti taman, lapangan, atau di masjid. Buka bersama ini biasanya dihadiri oleh banyak orang dan terkadang dilengkapi dengan kegiatan lain seperti pengajian, bazar, atau pertunjukan musik.

Di media sosial, banyak orang yang berbagi foto atau video tentang kegiatan buka bersama mereka. Beberapa di antaranya bahkan mengadakan lomba untuk foto atau video bukber terbaik.

Selain sebagai kegiatan sosial, buka bersama juga menjadi ajang untuk beramal dengan menyumbangkan sebagian dari penghasilan bukber kepada orang yang membutuhkan.




Apakah Tradisi Bukber Juga Ada di Negara-negara Islam Lain?

Tradisi buka bersama atau bukber juga ada di negara-negara Islam lainnya, termasuk di Timur Tengah atau wilayah Arab. Di sana, kegiatan buka bersama disebut dengan istilah “iftar” atau “iftar party”. Iftar party biasanya diadakan di rumah atau di masjid dan dihadiri oleh keluarga, teman, dan tetangga.

Selain itu, di beberapa negara Arab seperti di Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Kuwait, terdapat juga restoran atau hotel yang menyediakan hidangan makanan untuk buka puasa. Restoran dan hotel ini biasanya menawarkan paket iftar yang berisi hidangan makanan yang lengkap untuk berbuka puasa bersama keluarga dan teman-teman.




Selama bulan Ramadhan, kegiatan buka bersama juga menjadi salah satu tradisi yang penting di negara-negara Islam lainnya, seperti di Turki, Mesir, dan Pakistan. Di sana, kegiatan buka bersama juga dijadikan sebagai ajang untuk mempererat hubungan antara sesama umat Muslim dan untuk beramal dengan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.

Namun, meskipun tradisi buka bersama atau iftar party adalah kegiatan yang umum di negara-negara Islam, namun adat dan budaya buka puasa di setiap negara dapat berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan dan tradisi yang berlaku di masyarakat setempat.




Hukum Bukber

Secara prinsip, kegiatan buka bersama atau bukber dalam Islam tidak memiliki hukum yang melarang, asalkan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar agama Islam. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan buka bersama, yaitu:

  • Buka bersama harus dilakukan dengan niat yang ikhlas untuk mempererat silaturahmi dan menjalankan ibadah puasa dengan benar.
  • Kegiatan buka bersama tidak boleh melanggar aturan-aturan syariat Islam, seperti halnya menunda waktu shalat Maghrib atau Isya.
  • Hidangan makanan yang disajikan dalam kegiatan buka bersama juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti halnya memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan halal haramnya makanan yang disajikan.
  • Kegiatan buka bersama juga tidak boleh dilakukan dengan mubazir atau berlebihan dalam pengeluaran. Sebaliknya, harus dilakukan dengan kegiatan yang sederhana dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
  • Selama kegiatan buka bersama, umat muslim juga harus tetap menjaga sopan santun dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan akhlak Islam.




Dalam hal ini, buka bersama dapat menjadi kegiatan yang dianjurkan dalam Islam, terutama untuk meningkatkan silaturahmi dan mempererat hubungan antara sesama muslim. Selama melaksanakan kegiatan buka bersama, perlu diingat untuk selalu mengutamakan kebaikan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa dan kegiatan sosial.

BACA JUGA: 4 Keutamaan Sedekah Takjil Di Bulan Ramadhan




Dalil yang Terkait dengan Kegiatan Bukber

Tidak ada dalil khusus dalam agama Islam yang secara spesifik membahas tentang kegiatan buka bersama atau bukber. Namun, ada beberapa dalil dalam Al-Qur’an dan Hadits yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan kegiatan tersebut dengan baik, di antaranya:

Pertama, Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 188:

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.”

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak melakukan pemborosan atau hal-hal yang mubazir dalam kegiatan buka bersama, seperti membeli makanan atau minuman yang tidak diperlukan dan kemudian membuangnya. Hal ini bertentangan dengan prinsip kebijaksanaan dan keteraturan dalam penggunaan harta.




Kedua, Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya:  “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal (ta’aruf). Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”

Ayat ini menekankan pentingnya saling mengenal dan mempererat hubungan antara sesama manusia, termasuk dalam kegiatan buka bersama yang dapat menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan membangun hubungan sosial yang baik.




Ketiga, Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Barang siapa memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”

Hadits ini menunjukkan pentingnya memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, dan kegiatan buka bersama dapat menjadi salah satu bentuk amal yang bermanfaat dalam mempererat hubungan sosial dan menunaikan kewajiban sosial untuk berbagi rezeki.

Dari ketiga dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan buka bersama dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip dasar agama Islam dan nilai-nilai sosial yang baik.

BACA JUGA: Adab Makan Ala Rasulullah Saw

Keutamaan Bukber

Bukber atau tradisi berbuka bersama memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam, di antaranya:

Mempererat tali silaturahmi

Dalam agama Islam, menjaga hubungan silaturahmi dengan sesama Muslim dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting. Bukber dapat menjadi momen yang tepat untuk mempererat hubungan silaturahmi antara sesama Muslim.

Membangun rasa persaudaraan

Bukber juga dapat menjadi momen untuk membangun rasa persaudaraan dan kebersamaan antara sesama Muslim, sehingga dapat memperkuat solidaritas di antara umat Islam.




Mendapatkan pahala

Berbuka bersama juga dapat mendatangkan pahala bagi umat Muslim, terutama jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang benar, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan antar sesama Muslim.

Membantu sesama yang membutuhkan

Bukber juga dapat menjadi momen untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan, seperti dengan membagikan makanan dan minuman kepada orang-orang yang kurang mampu. Dengan demikian, buka bersama juga dapat menjadi ajang untuk melakukan amal kebaikan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Menambah keceriaan

Bukber juga dapat menambah keceriaan dan kebahagiaan dalam menjalankan ibadah puasa, karena kita dapat berbuka bersama dengan orang-orang yang kita sayangi dan menciptakan momen yang menyenangkan.bukber

Namun, penting untuk diingat bahwa keutamaan buka bersama terletak pada tujuan akhirnya, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, perlu dihindari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti berlebihan dalam makan dan minum, atau mengabaikan waktu-waktu shalat.

 BACA JUGA: 5 Bentuk Infaq Dan Sedekah Terbaik

 




Menu yang Umum Saat Bukber

Menu yang disajikan dalam kegiatan buka bersama atau bukber dapat bervariasi tergantung pada kebiasaan, budaya, dan wilayah masing-masing. Namun, beberapa menu umum yang biasanya disajikan dalam kegiatan buka bersama di Indonesia adalah:

  1. Nasi: Nasi putih atau nasi goreng adalah menu utama yang selalu ada dalam kegiatan buka bersama. Nasi goreng biasanya lebih populer dalam kegiatan buka bersama di Indonesia.
  2. Lauk pauk: Lauk pauk yang disajikan dalam kegiatan buka bersama biasanya bervariasi, tergantung pada daerah atau budaya masing-masing. Beberapa contoh lauk pauk yang umum disajikan antara lain ayam goreng, sate, rendang, opor ayam, dan semur daging.
  3. Sayuran: Sayuran segar atau sayuran tumis biasanya disajikan sebagai pendamping dari nasi dan lauk pauk.
  4. Makanan ringan: Beberapa makanan ringan yang umum disajikan dalam kegiatan buka bersama adalah bakso, tahu goreng, tempe goreng, dan risoles.
  5. Minuman: Minuman yang disajikan dalam kegiatan buka bersama biasanya adalah air putih, teh, kopi, atau jus buah.




Bukber Tidak Terkesan Pemborosan

Buka bersama atau bukber tidak selalu terkesan pemborosan jika dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Seperti dalam setiap kegiatan sosial, tujuan utama buka bersama adalah mempererat hubungan sosial dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara sesama umat muslim.

bukber

Namun, beberapa kegiatan buka bersama yang dilakukan secara berlebihan dan berlebihan dalam pengeluaran, seperti membeli makanan atau minuman yang tidak diperlukan dan kemudian membuangnya, dapat dianggap sebagai pemborosan dan bertentangan dengan prinsip kebijaksanaan dan keteraturan dalam penggunaan harta. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kegiatan buka bersama dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dalam Islam, kegiatan sosial seperti buka bersama juga harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar agama, seperti tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan akhlak Islam, memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan yang disajikan, serta menjaga sopan santun dan mengutamakan kebaikan dalam menjalankan ibadah puasa dan kegiatan sosial.

Jadi, buka bersama atau bukber dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat dan bernilai positif jika dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar agama Islam serta nilai-nilai sosial yang baik.

 

Bukber dengan Menggunakan Uang Negara, Bukan Uang Pribadi?




Tidak dianjurkan untuk menggunakan uang negara dalam kegiatan buka bersama atau kegiatan sosial lainnya, kecuali jika kegiatan tersebut merupakan bagian dari program resmi pemerintah atau instansi yang bertanggung jawab. Hal ini karena uang negara harus digunakan untuk kepentingan yang bersifat publik dan harus dipertanggungjawabkan dengan baik.

Jika kegiatan buka bersama diadakan oleh pemerintah atau instansi yang bertanggung jawab, maka harus ada aturan dan prosedur yang jelas mengenai penggunaan anggaran untuk kegiatan tersebut dan harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel.




Namun, jika buka bersama dilakukan secara pribadi atau dalam lingkup keluarga atau teman-teman, sebaiknya menggunakan uang pribadi yang tidak terkait dengan uang negara. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada penggunaan uang negara yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, penggunaan uang negara untuk kepentingan pribadi atau bukan termasuk dalam praktik korupsi, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan hukum yang berlaku.

BACA JUGA: PKS: Bukber yang Dilarang Jokowi Bisa Tingkatkan Spiritualitas ASN di Tengah Isu Pamer Kemewahan




Tradisi Bukber Perlu Dilestarikan?

Keputusan untuk melestarikan atau tidak melestarikan tradisi bukber sepenuhnya tergantung pada masing-masing individu atau kelompok. Namun, sebagai tradisi yang sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia, bukber memiliki beberapa manfaat yang dapat dijadikan alasan untuk mempertahankan keberadaannya, antara lain:

Mempererat hubungan sosial

Kegiatan buka bersama dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antara individu atau kelompok yang terlibat, baik keluarga, teman, maupun tetangga.

Meningkatkan toleransi antarumat beragama

Kegiatan buka bersama dapat menjadi ajang untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama, karena kegiatan ini melibatkan orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya.




Menunjukkan solidaritas dan kepedulian sosial

Kegiatan buka bersama dapat menjadi sarana untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Melestarikan nilai-nilai Islam

Kegiatan buka bersama juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai Islam, seperti kerja sama, kebersamaan, kepedulian sosial, dan toleransi antarumat beragama.

Namun, dalam melaksanakan kegiatan buka bersama, kita juga perlu memperhatikan nilai-nilai kebersihan, kesehatan, dan kebijaksanaan dalam penggunaan harta. Kegiatan buka bersama harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel, serta harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan semua pihak yang terlibat.




Bolehkah non-Muslim Menggelar Bukber bagi Muslim?

Sebagai bentuk toleransi dan kebersamaan antarumat beragama, tidak ada larangan bagi orang non-Muslim untuk menyelenggarakan bukber bagi muslim, asalkan kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya yang berlaku di Indonesia.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika orang non-Muslim ingin menyelenggarakan bukber bagi muslim, antara lain:

  1. Memperhatikan bahan makanan yang disajikan. Pastikan bahan makanan yang disajikan halal dan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam agama Islam.
  2. Memperhatikan waktu berbuka puasa. Kegiatan buka bersama biasanya dilakukan saat waktu berbuka puasa tiba, maka pastikan waktu penyelenggaraan bukber sesuai dengan waktu berbuka yang telah ditetapkan.
  3. Menghormati kepercayaan agama muslim. Sebagai tuan rumah, orang non-Muslim harus menghormati kepercayaan agama muslim dan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau merendahkan agama muslim.
  4. Tidak mengajak kegiatan yang tidak sesuai dengan agama muslim. Kegiatan yang dilakukan dalam buka bersama harus sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.




Dalam prakteknya, buka bersama memang sering dilakukan sebagai ajang silaturahmi dan mempererat hubungan sosial antarumat beragama, sehingga kehadiran orang non-Muslim dalam kegiatan tersebut tidak menjadi masalah selama dilakukan dengan penuh rasa hormat dan kebersamaan. (*)

 

 

Kreator/Editor : Dezete

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top