Masih tentang rencana pemerintah kerajaan Arab Saudi melalui maskapai nasionalnya, Saudi Arabian Airlines, yang akan memberlakukan visa transit elektronik selama empat hari bagi wisatawan, salah satu pelaku bisnis travel haji-umroh di Jakarta mengatakan, bahwa kebijakan visa transit atau stop over Saudia Airlines ini bukan program baru, karena sejak lama sudah ada visa transit. Hanya saja durasinya 72 jam (3 hari), biasanya digunakan oleh travel di saat musim umroh belum dimulai atau visa umroh belum dibuka.
Cuma sekarang yang harus dipahami bahwa saat ini visa transit tersebut diperpanjang waktunya, menjadi berlaku 96 jam (4 hari), atau ada penambahan 24 jam dari yang sebelumnya. “Tentu ini tidak cukup bagi jamaah umroh Indonesia yang terbiasa 7 hari (4 hari di Mekkah dan 3 hari di Madinah), walaupun cukup bagi sebagian orang,” cetus Febi Martawardaya, direktur Proin Travel Jakarta, kepada alhadist.net.
Visa Transit Bukan untuk Direct Flight
Selanjutnya, yang harus dipahami juga bahwa visa ini cuma bagi pemilik tiket terbang transit. Artinya bukan untuk tujuan direct flight (penerbangan langsung) Jakarta–Jeddah/Madinah. Sebagai contoh, tiket transit itu hanya diperuntukkan bagi rute Jakarta–London (transit Jeddah) by Saudia Airlines, maka pihak Saudia (SV) terbitkan visa transit selama 4 hari di KSA (Kingdom of Saudi Arabian).
Tujuannya, tentu sebagai daya tarik agar KSA dikunjungi wisatawan/turis dan maskapainya digunakan. “Dan strategi ini biasa digunakan oleh negara yang ingin menguatkan sektor pariwisatanya,” ujar Febi.
Dengan kebijakan visa transit dari pihak kerajaan Arab Saudi melalui maskapai Saudi Arabian Arilines tersebut, lalu bagaimana nasib travel umrah, apakah akan mempengaruhi pasarnya? Menurut Febi, mungkin tidak berpengaruh besar, karena pertama visa umroh dengan durasi 90 hari lebih menarik bagi yang fokus ibadah.
Kedua, Saudia Airlines (SV) belum menjadi favorit maskapai dibanding kompetitornya di Timur Tengah, seperti Qatar Airways (QR), Etihad Airways (EY), Emirates (ET) dan Turkish Airlines (TK) untuk rute Eropa dan Amerika. Ketiga, tiket individual harganya lebih tinggi dibanding tiket secara group.
“Dan tentunya orang yang fokus ibadah umroh akan sangat repot jika harus ambil rute transit, apalagi backtrack dengan cost yang lebih besar,” pungkas alumni LPBA Jakarta ini.
Apa yang Dimaksud Visa Transit?
Visa transit adalah jenis visa yang diberikan kepada orang yang melintasi suatu negara untuk pergi ke tujuan akhir mereka tanpa tinggal terlalu lama di negara tersebut. Ini biasanya digunakan oleh orang yang bepergian melalui suatu negara untuk mengubah pesawat atau menunggu koneksi ke tujuan akhir mereka.
Apakah Transit Harus Pakai Visa?
Tergantung pada negara transit dan negara asal serta tujuan Anda, mungkin dibutuhkan atau tidak dibutuhkan visa transit. Beberapa negara memerlukan visa transit untuk semua warga negara asing, sementara beberapa hanya memerlukannya untuk warga negara tertentu. Sebaiknya cek dengan kedutaan atau konsulat negara transit dan tujuan Anda untuk mengetahui persyaratan visa Anda.
Berita Sebelumnya
Sebelumnya diberitakan, terkait dengan umroh tanpa visa, maskapai penerbangan nasional Kerajaan Arab Saudi, Saudi Arabian Airlines, telah mengumumkan bahwa penumpang yang memegang tiket penerbangan dari Saudia Airlines akan diizinkan memasuki Arab Saudi untuk jangka waktu maksimal empat hari (atau 96 jam).
Para penumpang juga akan diizinkan menggunakan waktu selama 96 jam ini, untuk menunaikan ibadah umroh. Artinya, para penumpang Saudi Airlines dapat melakukan Umroh Tanpa Visa. Penumpang akan mendapatkan visa empat hari gratis setelah membeli tiket untuk memasuki Kerajaan Arab Saudi, untuk pariwisata dan dan bahkan melakukan Umroh.
Tiket Anda Adalah Visa
Seperti dilansir oleh media lokal, Okaz, dan dikutip dari https://www.siasat.com, mengenai Umroh Tanpa Visa ini, dikatakan bahwa, Juru bicara perusahaan, Abdullah Al-Shahrani, mengatakan pada hari Rabu 18 Januari 2023, bahwa Saudi Airlines akan segera mengumumkan program “Tiket Anda adalah Visa” yang memungkinkan para pelancong dalam penerbangannya untuk memasuki Arab Saudi selama 96 jam.
Mereka yang datang ke Kerajaan Arab Saudi, melalui tiket ini, dapat berkeliling wilayah Kerajaan dan melakukan Umroh. Artinya, Umroh Tanpa Visa. Namun pejabat Saudi tidak menyebutkan kapan layanan penerbitan visa akan diluncurkan.
Sistem Umroh Tanpa Visa ini sudah ada di sejumlah maskapai penerbangan yang berbasis di UEA, dengan Etihad Airways, Emirates Airlines, Flydubai, Air Arabia dan Air Arabia Abu Dhabi menawarkan visa transit dari 48 hingga 96 jam bersama dengan tiket pesawat.
Dalam keterangannya kepada surat kabar harian berbahasa Arab, Okaz (18/1/2023), dia menyatakan bahwa ketika seorang penumpang akan membeli tiket, dia akan ditanya apakah dia memerlukan visa atau tidak. Dan juga mereka akan diarahkan untuk mengisi formulir dan menyelesaikan beberapa tindakan, tidak lebih dari tiga menit.
Ia menjelaskan, alasan dikeluarkannya layanan ini karena banyak masyarakat Islam menginginkan Arab Saudi menjadi tempat persinggahan mereka, khususnya kota Jeddah, untuk menunaikan manasik umroh, kemudian menyelesaikan perjalanannya. Layanan baru ini akan diperluas ke semua bandara internasional di dalam negeri.
Sementara itu, kata pejabat itu, Arab Saudi berencana meningkatkan penerbangan internasionalnya hingga 40%. Dan juga akan memperkenalkan 500.000 kursi tambahan pada penerbangan domestiknya tahun ini.
Berkaitan dengan artikel mengenai Umroh Tanpa Visa ini, kami banyak menerima pertanyaan dari pembaca alhadits.net, antara lain, bagaimana cara pembayaran visa online, harga membuat visa, agen pengurusan visa, travel umroh terpercaya, visa electronic, persetujuan visa online dan masih banyak lagi pertanyaan lain terkait dengan visa dan umroh. Kami akan coba sajikan informasi mengenai hal tersebut pada kesempatan berikutnya.
BACA JUGA: Bacaan Sholat Rasulullah
Sumber berita : https://www.siasat.com/saudi-arabia-to-launch-visa-free-entry-ticket-for-4-days-2505725/
Kreator/Editor : Dezete