Di dalam agama Islam dan banyak budaya di dunia, menghafal Al-Qur’an dianggap sebagai prestasi yang sangat mulia dan dihormati. Oleh karena itu, memiliki seorang anak yang hafidzul Qur’an (penghafal al-Qur’an) dianggap sebagai keberuntungan dan prestasi yang tinggi.
Ada keyakinan bahwa memiliki anak hafidzul Qur’an membawa keberkahan dalam kehidupan. Sebab, hafalan Al-Qur’an dianggap sebagai simbol kebaikan, kesabaran, dan ketekunan yang akan membawa manfaat dan kebaikan dalam kehidupan.
Anak yang hafidzul Qur’an dihormati dan dihormati dalam masyarakat karena kehebatan dan prestasinya dalam menghafal Al-Qur’an, bukan hanya oleh keluarga mereka.
Orang tua yang memiliki anak hafidzul Qur’an pun diyakini akan mendapatkan pahala besar dari Allah SWT. Ada keyakinan bahwa anak yang menghafal Al-Qur’an akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa dipertanyakan.
Selain itu, anak yang menghafal Al-Qur’an seolah memberi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan Al-Qur’an dan memperkuat penghubungan spiritual dengan Allah SWT. Orang tua juga dapat memperoleh keuntungan dari ilmu dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh anak mereka.
Pendek kata, memiliki anak hafidzul Qur’an membawa kesejahteraan dan kesuksesan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
Perkembangan Tahfidz Qur’an di Indonesia
Pengajaran tahfidz Al-Qur’an di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Jumlah pesantren khusus tahfidz Qur’an maupun rumah tahfidz Qur’an beberapa tahun terakhir kian menjamur di mana-mana. Ada banyak faktor kenapa fenomena menjamurnya pesantren tahfidz atau rumah tahfidz ini kian tinggi, diantaranya :
Pertama, Kebutuhan spiritual
Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kebutuhan spiritual di Indonesia sangat tinggi. Hafalan Al-Qur’an dianggap sebagai salah satu cara untuk memperkuat iman dan menghubungkan diri dengan Allah SWT.
Kedua, Kebijakan pemerintah
Pemerintah Indonesia telah menekankan pentingnya pendidikan agama dan bahasa Arab di sekolah-sekolah. Hal ini menyebabkan banyak sekolah dan pondok pesantren menyediakan program tahfidz Al-Qur’an sebagai bagian dari kurikulum.
Ketiga, Kemudahan akses informasi
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, akses ke informasi tentang Al-Qur’an dan cara menghafalnya semakin mudah. Ada banyak aplikasi dan situs web yang menyediakan bahan dan metode untuk belajar hafalan Al-Qur’an.
Keempat, Dukungan keluarga dan masyarakat
Dalam budaya Indonesia, pendidikan dan pengajaran dianggap sangat penting, dan orang tua dan keluarga memberikan dukungan besar untuk anak-anak mereka untuk belajar hafalan Al-Qur’an. Di samping itu, masyarakat juga memberikan dukungan dan penghargaan yang tinggi bagi orang yang berhasil menghafal Al-Qur’an.
Kelima, Prestise sosial
Prestise sosial yang tinggi terkait dengan hafidzul Qur’an di Indonesia. Orang yang menghafal Al-Qur’an (hafidz Qur’an) dihormati dan dihargai dalam masyarakat dan sering dianggap sebagai panutan dan inspirasi bagi orang lain.
Berkembangnya program hafidzul Qur’an di Indonesia telah memunculkan berbagai kompetisi dan perlombaan, seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diadakan di seluruh Indonesia. Selain itu, ada juga banyak pesantren dan lembaga pendidikan yang menyediakan program-program khusus untuk menghafal Al-Qur’an. Dengan demikian, hafalan Al-Qur’an telah menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan spiritual di Indonesia.
Dalil tentang Keistimewaan Hafidzul Qur’an
Mengutip Sindonews, khusus bagi para penghafal Al-Qur’an (hafidzul Qur’an), Allah Ta’ala memberikan keistimewaan bagia mereka, salah satunya dapat memberikan syafaat kepada anggota keluarganya. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:
عَن عَلِيٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ وَ كَرٌمَ اللٌهُ وَجهَة قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌيُ اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ مَن قَرأ القُرانَ فَاستَظهَرَه فَحَلٌ حَلآلَه وَحَرٌمَ حَرَامَهُ اَدخَلَهُ اللٌهُ الجَنٌةَ وَشَفٌعَه فيِ عَشَرةَ مِن اَهلِ بَيِته كُلٌهٌم قَد وَجبت لَهُ النٌارُ.(رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي).
Artinya: Dari Ali karramallaahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah Ta’ala akan memasukannya ke dalam Surga dan Allah menjaminnya untuk memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (HR Imam Ahmad dan Tirmidzi)
Dalam Kitab Fadhail Qur’an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan, hafidzul Qur’an memiliki keutamaan masuk surga pertama kali. Bahkan seorang hafidz Qur’an dapat memberi syafaat kepada sepuluh orang yang fasik dan banyak berbuat dosa besar, tetapi tidak untuk kaum musyrikin.
Syafaat seorang hafidz hanya terbatas bagi kaum muslimin yang harus masuk neraka karena dosa-dosa mereka. Karena itu, barangsiapa ingin selamat dari api neraka, sedangkan ia bukan seorang hafidz dan tidak mampu menjadi seorang hafidz, maka sekurang-kurangnya hendaklah ia berusaha menjadikan salah seorang di antara keluarganya atau kerabatnya hafidzul Qur’an. Di samping itu, ia sendiri harus selalu berusaha menjauhi segala dosa sehingga terhindar dari azab.
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan Al-Qur’an pada anaknya sehingga menjadi Hafidzul Qur’an, maka pada hari Kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dikatakan kepada anaknya: “Mulailah membaca Al-Qur’an!” Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al-Qur’an , maka ayahnya dinaikkan satu derajat, demikian terus ditinggikan derajatnya hingga tamat bacaannya.”
BACA JUGA: tadarus alqur’an
Cara Menjadikan Anak Hafidzul Qur’an
Mengutip berbagai sumber, ada beberapa cara yang dapat membantu menjadikan anak menjadi hafidzul Qur’an, antara lain :
- Mulailah sedini mungkin. Semakin awal anak mulai belajar dan menghapal Al-Qur’an, semakin mudah bagi mereka untuk mengingat dan memahaminya.
- Pilih metode yang cocok. Ada beberapa metode untuk mengajarkan Al-Qur’an, seperti Tartil, Iqra, dan lain-lain. Pilihlah metode yang cocok dengan anak dan gaya belajarnya.
- Jadwalkan waktu khusus. Buatlah jadwal khusus untuk belajar Al-Qur’an dan pastikan anak mengikuti jadwal tersebut secara konsisten.
- Buat suasana yang nyaman. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang saat anak belajar Al-Qur’an. Hal ini dapat membantu anak lebih fokus dan konsentrasi.
- Berikan motivasi. Berikan motivasi dan pujian kepada anak saat mereka berhasil menghafal surat atau ayat Al-Qur’an. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus belajar dan menghafal.
- Ajarkan makna Al-Qur’an. Selain menghafal, ajarkan juga makna Al-Qur’an kepada anak. Hal ini dapat membantu mereka lebih memahami isi Al-Qur’an dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
- Berikan contoh. Jadilah contoh yang baik bagi anak dalam berperilaku dan berbicara, serta dalam menjalankan ajaran Al-Qur’an. Anak akan lebih mudah meniru perilaku orang tua dibandingkan hanya dengan kata-kata.
Itulah beberapa cara yang direkomendasikan para pakar ulumul Qur’an yang dapat mempermudah anak-anak menghafal al-Qur’an.
Lembaga yang Baik untuk Menelurkan Anak-anak Hafidzul Qur’an
Adapun lembaga pendidikan yang baik untuk menelurkan anak-anak menjadi hafidzul Qur’an terdapat beberapa, yaitu:
Pondok Pesantren
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang dikenal memiliki program pengajaran Al-Qur’an yang intensif dan fokus pada hafidzul Qur’an dan pembelajaran hafalan Al-Qur’an. Di samping itu, pondok pesantren juga menyediakan lingkungan yang kondusif dan disiplin dalam belajar Al-Qur’an.
Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah
Lembaga pendidikan Islam ini juga fokus dalam pembelajaran Al-Qur’an dan hafidzul Qur’an. Madrasah tsanawiyah dan aliyah juga memberikan pengetahuan agama secara mendalam dan luas.
Pendidikan Rumah
Metode pendidikan ini dilakukan di rumah dan dilakukan oleh orang tua atau pengajar yang ditunjuk. Metode ini bisa dilakukan sebagai tambahan atau pendamping sekolah formal untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an pada anak.
Sekolah Tahfidz
Sekolah Tahfidz atau Lembaga Tahfidz adalah lembaga pendidikan yang khusus mengajarkan hafidzul Qur’an. Sekolah tahfidz juga memiliki lingkungan dan suasana belajar yang mendukung, serta tenaga pengajar yang ahli dalam pengajaran Al-Qur’an.
Kelas Pengajian
Metode pengajaran ini biasanya dilakukan di masjid atau mushala, dengan pengajar yang ahli dalam Al-Qur’an. Kelas pengajian ini biasanya lebih fleksibel dan terbuka bagi masyarakat umum, sehingga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menghafal Al-Qur’an.
Pilihan lembaga pendidikan yang baik untuk menelurkan anak-anak hafidzul Qur’an tergantung pada preferensi dan kondisi masing-masing orang tua atau wali.
Tidak Cukup Tahfidz Qur’an Tapi Harus Juga Hamalatul Qur’an
Hamalatul Quran, atau pembawa Al-Quran, merujuk pada orang-orang yang membawa dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak hanya menghafal dan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadikan ajaran-ajarannya sebagai pedoman dalam tindakan dan perilaku mereka.
Tahfidz Qur’an, atau menghafal Al-Quran, adalah bagian penting dari menjadi seorang Hamalatul Quran. Namun, tahfidz Qur’an tidaklah cukup untuk menjadi Hamalatul Qur’an yang baik. Selain menghafal, seseorang juga harus memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang Hamalatul Quran yang baik, seseorang harus menggabungkan penghafalan, pemahaman, dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, seseorang dapat menjadi pembawa Al-Qur’an yang sesuai dengan harapan Allah SWT dan memperoleh manfaat spiritual dan moral dari Al-Qur’an. (*)
BACA JUGA: 5 Kiat Memperoleh Lailatul Qadar
Kreator/Editor : Dezete
Image : Republika