Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20 dan Dilema Indonesia Atas Keikutsertaan Israel



Persaudaraan Alumni 212 bersama sejumlah elemen melakukan demonstrasi menolak kedatangan timnas Israel U-20 pada ajang Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia, 20 Mei hingga 11 Juni mendatang, di sekitar Patung Kuda Jakarta pada Senin (20/3/2023).

Wakil Ketua Umum PSSI dan Wakil Ketua LOC (Local Organizing Committe) Piala Dunia U-20 2023, Ratu Tisha Destria, memberi respons terhadap demonstrasi penolakan kedatangan timnas Israel tersebut. Tisha mengatakan, PSSI hanya fokus pada persiapan teknis Timnas Indonesia U-20, sementara LOC atau panitia lokal fokus pada teknis penyelenggaraan. LOC diketuai oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Tisha sebagai wakil.




PSSI dan LOC, dikatakan Tisha, tidak bisa melakukan langkah-langkah khusus terkait timnas Israel U-20 karena menjadi ranah pemerintah. “Seperti yang disampaikan, dari bapak Ketum dan Waketum, bahwa kami fokus pada teknis penyelenggaraan. PSSI fokus di persiapan teknis tim nasional. Karena surat penunjukan [tuan rumah Piala Dunia] U-20 itu sudah kami terima di tahun 2019,” ujar Tisha sperti dikutip CNN Indonesia.

Hubungan antara Olahraga dan Politik



Dalam konteks tertentu, olahraga dan politik dapat saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Di satu sisi, olahraga dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan politik. Misalnya, sejumlah atlet terkenal telah menggunakan ketenaran mereka untuk memperjuangkan isu-isu sosial dan politik, seperti keadilan rasial, hak asasi manusia, atau kesetaraan gender. Dalam hal ini, olahraga dianggap sebagai sarana untuk memperjuangkan perubahan sosial dan politik.

Di sisi lain, politik juga dapat memengaruhi dunia olahraga. Kebijakan publik seperti undang-undang keamanan, kebijakan visa, dan alokasi anggaran dapat mempengaruhi organisasi olahraga, tim, dan atlet. Kebijakan-kebijakan ini juga dapat mempengaruhi kemampuan negara untuk menjadi tuan rumah acara olahraga besar seperti Olimpiade atau Piala Dunia.




Namun, ada juga argumen bahwa olahraga seharusnya terpisah dari politik, karena olahraga dianggap sebagai tempat yang netral dan universal, yang dapat menarik penggemar dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan politik. Dalam hal ini, olahraga dianggap sebagai ajang yang dapat menghubungkan orang, daripada memisahkan mereka.

Dalam kesimpulannya, tidak ada jawaban yang pasti mengenai apakah olahraga dan politik seharusnya dicampuradukkan atau dipisahkan. Namun, keduanya dapat saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain dalam berbagai cara.




Keikursertaan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia

Kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia pada tahun 2023 memang menjadi perdebatan di Indonesia karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel dan telah lama menjadi pendukung kemerdekaan Palestina.

Namun, sebagai sebuah turnamen sepak bola internasional, Piala Dunia U-20 diatur oleh FIFA, badan pengatur sepak bola dunia yang diakui secara internasional. FIFA memiliki aturan dan regulasi yang berlaku untuk semua anggota dan peserta, termasuk mengenai kualifikasi dan undangan ke turnamen.

Dalam hal ini, kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20 merupakan hasil dari kualifikasi yang dilakukan oleh tim tersebut, yang memenuhi persyaratan FIFA. Selain itu, undangan ke turnamen juga tidak tergantung pada hubungan diplomatik antara negara tuan rumah dan negara peserta.




Meskipun demikian, keputusan Indonesia untuk mengizinkan timnas Israel untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut tetap kontroversial dan menuai kritik dari sejumlah pihak. Beberapa kelompok masyarakat Indonesia, termasuk kelompok yang mendukung Palestina, menyatakan protes terhadap kehadiran timnas Israel dan menuntut agar Indonesia memboikot turnamen tersebut.

Pada akhirnya, keputusan untuk mengizinkan kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20 menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia. Namun, keputusan tersebut harus mempertimbangkan aturan FIFA dan kepentingan nasional Indonesia, termasuk menjaga hubungan dengan negara lain dan mempromosikan citra Indonesia sebagai tuan rumah yang ramah dan terbuka.




Peristiwa Ini Menjadi Dilema bagi Pemerintah Indonesia

Peristiwa ini dapat menjadi dilema bagi pemerintah Indonesia karena harus mempertimbangkan beberapa faktor yang saling bertentangan. Di satu sisi, Indonesia ingin menjadikan Piala Dunia U-20 sebagai ajang yang sukses dan meraih reputasi sebagai tuan rumah yang ramah dan terbuka bagi negara-negara peserta. Selain itu, turnamen tersebut juga dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi Indonesia, seperti peningkatan pariwisata dan perekonomian.

Namun, di sisi lain, kehadiran timnas Israel pada turnamen tersebut dapat menimbulkan protes dan reaksi negatif dari masyarakat Indonesia yang mendukung Palestina. Hal ini dapat memicu konflik dan ketegangan di antara masyarakat Indonesia dan Israel, serta merusak citra Indonesia di mata negara-negara lain yang mendukung Palestina.




Karenanya, pemerintah Indonesia perlu menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan dilema ini. Pemerintah harus mempertimbangkan nilai-nilai nasional, seperti solidaritas dengan Palestina, tetapi juga harus memperhatikan aturan dan regulasi internasional yang berlaku dalam sepak bola, termasuk aturan FIFA. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan keamanan dan stabilitas selama turnamen, serta menjaga hubungan dengan negara-negara peserta.

Salah satu solusi yang mungkin adalah dengan mengizinkan kehadiran timnas Israel, tetapi dengan memastikan keamanan dan kenyamanan mereka selama berada di Indonesia. Seperti yang pernah dilakukan pemerintah negara Islam lainnya, seperti Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Piala Dunia U-20




Bagaimana Seharusnya Pemerintah Indonesia Bersikap?

Pemerintah Indonesia seharusnya mengambil sikap yang bijaksana dan mempertimbangkan beberapa faktor yang saling bertentangan dalam kasus ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah:

Mempertimbangkan aturan dan regulasi FIFA

Pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan aturan dan regulasi FIFA yang mengatur turnamen sepak bola internasional, termasuk dalam hal ini kualifikasi dan undangan ke turnamen. Pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa semua tim peserta, termasuk timnas Israel, memenuhi persyaratan FIFA dan diizinkan untuk berpartisipasi dalam turnamen.

Menjaga keamanan dan stabilitas selama turnamen

Pemerintah Indonesia harus memastikan keamanan dan stabilitas selama turnamen berlangsung. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya konflik dan kekerasan, serta memastikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua peserta dan penonton.




Memperhatikan nilai nasional

Pemerintah Indonesia juga harus memperhatikan nilai-nilai nasional yang penting, seperti solidaritas dengan Palestina. Pemerintah harus mempertimbangkan reaksi dan protes yang mungkin timbul dari masyarakat Indonesia yang mendukung Palestina, dan mencari solusi yang dapat mengurangi ketegangan dan konflik.

Menjaga hubungan dengan negara-negara peserta

Pemerintah Indonesia harus menjaga hubungan baik dengan negara-negara peserta, termasuk Israel, dan memastikan bahwa mereka merasa aman dan nyaman selama berada di Indonesia. Hal ini dapat membantu mempromosikan citra Indonesia sebagai tuan rumah yang ramah dan terbuka bagi negara-negara peserta.




Jika Pemerintah Indonesia Menolak Kehadiran Timnas Israel, Apa Konsekuensinya?

Jika pemerintah Indonesia mengikuti kehendak masyarakat yang menolak kehadiran timnas Israel, ada beberapa dampak atau konsekuensi yang mungkin terjadi, di antaranya:

Pertama, Pelanggaran aturan FIFA

Jika Indonesia menolak kehadiran timnas Israel, ini dapat melanggar aturan dan regulasi FIFA, yang dapat mempengaruhi reputasi Indonesia sebagai tuan rumah yang dapat dipercaya dan dapat mengurangi kemungkinan Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen sepak bola internasional di masa depan.

Kedua, Dampak ekonomi

Menolak kehadiran timnas Israel juga dapat berdampak pada ekonomi Indonesia, karena turnamen sepak bola internasional seperti ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Jika Indonesia memilih untuk menolak kehadiran timnas Israel, ini dapat mempengaruhi kunjungan wisatawan dan investasi yang datang ke Indonesia selama turnamen.




Ketiga, Dampak hubungan internasional

Menolak kehadiran timnas Israel juga dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara yang mendukung kehadiran timnas Israel, yang dapat berdampak pada kerjasama di berbagai bidang, seperti perdagangan dan keamanan.

Keempat, Citra Indonesia

Tindakan menolak kehadiran timnas Piala Dunia U-20 Israel juga dapat mempengaruhi citra Indonesia di dunia internasional. Hal ini dapat memperburuk persepsi negara lain terhadap Indonesia, yang dapat berdampak pada peluang investasi, pariwisata, dan kerjasama internasional.




Sebaliknya, Jika Pemerintah Indonesia Menerima Kehadiran Timnas Israel, Apa Dampaknya?

Jika pemerintah Indonesia tidak mengikuti kehendak masyarakat yang menolak kehadiran timnas Israel dan membiarkan timnas Israel berpartisipasi dalam turnamen sepak bola internasional di Indonesia, ada beberapa dampak yang mungkin terjadi, di antaranya:

Pertama, Dampak sosial dan politik

Membiarkan timnas Israel berpartisipasi dapat memicu protes dan reaksi dari sebagian masyarakat Indonesia, yang dapat menimbulkan ketegangan sosial dan politik di dalam negeri.




Kedua, Dampak hubungan internasional

Membiarkan timnas Israel berpartisipasi juga dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara yang menentang kehadiran timnas Israel di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut, yang dapat berdampak pada peluang investasi, perdagangan, dan kerjasama internasional.

Ketiga, Dampak terhadap kredibilitas pemerintah

Tidak memenuhi keinginan masyarakat yang menolak kehadiran timnas Israel dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia dan dapat mempengaruhi kredibilitas pemerintah di mata masyarakat.

BACA JUGA: 20 Peristiwa Penting Pada Bulan Ramadhan Di Masa Rasulullah Dan Khulafa’ur Rasyidin

Keempat, Dampak terhadap keamanan

Kehadiran timnas Israel di Indonesia juga dapat memicu aksi-aksi protes dan demonstrasi yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban umum di Indonesia.

 

Pemerintah Palestina Terkesan Tidak Reaktif




Anehnya Palestina tidak menunjukkan kemarahan terkait timnas Israel yang akan main di Piala Dunia U-20. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, seperti dilansir CNN Indonesia mengatakan, FIFA punya aturan sendiri, sehingga bukan kapasitas dia turut campur urusan ini. Al Shun juga menggarisbawahi event U-20 jangan dikaitkan dengan konflik politik. Pernyataan Dubes itu menyiratkan kesan mereka tak masalah dengan kedatangan timnas Israel ke RI. Kenapa Palestina Tidak Mencak-mencak Timnas Israel U-20 Main di RI?

Ada beberapa kemungkinan mengapa Palestina tidak menunjukkan kemarahan terkait kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia, yaitu:




Palestina menghormati keputusan pemerintah Indonesia yang menyetujui kehadiran timnas Israel di turnamen tersebut. Meskipun Palestina memiliki masalah politik dengan Israel, namun Palestina menghormati kedaulatan Indonesia sebagai negara tuan rumah dan keputusan yang diambil oleh pemerintah Indonesia.

BACA JUGA: 6 Cara Mengatasi Islamophobia

Selain itu, Palestina memandang bahwa ajang sepak bola internasional seperti Piala Dunia U-20 seharusnya tidak dicampuradukkan dengan masalah politik. Palestina mungkin menganggap bahwa olahraga dapat menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarbangsa dan saling menghormati, meskipun ada konflik politik yang berkepanjangan.

Lebih dari itu, Palestina mungkin juga ingin menjaga hubungan baik dengan pemerintah Indonesia dan tidak ingin menimbulkan konflik dengan Indonesia terkait masalah ini.




Dalam hal ini, pernyataan Dubes Palestina untuk Indonesia yang mengatakan bahwa FIFA memiliki aturan sendiri dan event U-20 tidak seharusnya dikaitkan dengan konflik politik, mengindikasikan bahwa Palestina mungkin tidak masalah dengan kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Namun, tentu saja pandangan Palestina terkait isu ini bisa berbeda-beda tergantung pada konteks dan sudut pandang yang dilihat. (*)





Kreator/Editor : Dezete

Image : CNN Indonesia, AntaraNews

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top